Ya... my new post after a few years...
Cerita sama orang.. dikatain. cerita sama teman... "semangat yaa!" itu katanya. cerita sama orang tua...rasanya malu mengeluh terus. Cerita sama Allah jawabannya Allah telah membagi rejeki manusia tanpa tertukar.
Yaa saya lulusan sarjana pendidikan fisika di universitas negeri. semasa sekolah saya tidak membenci pelajaran ini namun memang saya tidak bisa menyelesaikan pelajaran ini kecuali materi rangkaian RLC. saya bisa karena saya bisa menghitungnya. tidak perlu konsep pada saat itu cuma memasukkan nilai saja.
Saya tidak pernah ikut bimbingan belajar manapun. makanya saya bego. Tapi sebegonya saya saya masuk kelas unggulan loh... sombong neaaan!! daklah saya bangga dengan diri saya sendiri saya bisa menempuh sekolah dengan cara yang tidak sama dengan orang lain. saya harus bagi waktu, bagi jiwa, bahkan ekonomi terpurukpun saya bisa tetap mengencerkan otak saya. Terimakasih Ya Allah.. engkau memberikan karunia sebegitu besarnya kepada hambamu yang tidak tahu bersyukur ini.
Balik lagi ke sarjana. Yaa tetibanya masuk kuliah diterima di FKIP Fisika saya merasa biasa saja. bahkan saya bisa tau di tes mana pun saya diterima atau tidak. Saya bisa menerkanya. Sayya kurang yakin dengan keberuntungan jika lulus tes. Bagi saya di sana selain doa harus realistis kamu bisa atau tidak dalam tes. Kebetulan karena tidak terlalu pintar masuklah saya di sini (awalnya PD banget milih kedokteran). Ya saya menjalani kuliahnya mengenal kehidupan kampus yang ternyata tidak sama seperti di film. kampus sangat tidak menarik. Sampe kampus capek, pulang tambah lagi. Belum macet, muka lusuh, ah yang sempurna cuma tukang kantin karena mereka selalu mengajak mahasiswa laper ga laper ya makan. Menjalaninya saya suka. saya suka menghitungnya, saya suka mengikuti kuliahnya, saya sering terlambat, tapi saya ga pernah minggat ya di kuliah yang penting (yang ga penting ga juga lah). kuliah itu yaa kadang senang kadang kecewa.
Skripsi... wihhh saya males banget, terlalu mimpi, menghindari mengajar eh penelitian malah dapet juga, jadi kuliah itu woles aja, sebenrnya apa kata dosen itu buat kita. mau penelitian empot2 an. buat yang males kuliah sebaiknya buat apa pun semampu kalian, pokoknya buat. tinggal koreksi. Sebenernya tugas dah rampung sayanya males ngampus. kadang udah ngampus telat dosennya udah pulang. ya itulah saya.. bodoh....
Skripsi itu bisa aja..pokoknya bisa.tinggal majunya aja yang bisa atau gak. makanya latih bicara depan orang banyak. Di sanalah kamu bisa berbicara dengan bahasa tegas dan fasih dengan apa yang kamu persiapkan. berbicara di depan dosen2 yang sudah kamu kenal aja deg deg annnya mintak ampuun. (apalagi depan camer ya gaakk?? hahaha). Dan belajarlah mempersiapkan arsip secara detail, kerjaanmu harus lengkap, data harus dibaca benar2, dan pintar2 lah ngeles saat bicara haaha dan pintar pintarlah dalam mengendalikan emosi. Pasang muka tambengmu.
Tetiba di penghujung skripsi minta tanda tangan penguji doang ampe nangis. Begonyaaa itu salah gueee.. ga ketemu2 tuh dosen. ehhh lembar tanda tangannya gak bawak. arghhhh.. eh bapaknya nolak nangislah diriku karena terkahir daftar wisuda besoknya.. yaaaaaaaaa sebenernya se killer2 dosen dia manusia, nunggu tuh dosen saya nge print dan selesailah skripsi.
Yudisium dlu, wisuda, dan terteralah di jidadmu... "pengangguran memelas kerjaan" kayaknya cuma buat gue. haaaaa nyari kerja sana sini dan parahnya saya tidak minat jadi guru sebab ribeeetttt. faktanya begitulaah. akhirnya ikutlah marketing ke desa2, ga betaaaahhh, berhenti lagi. ngajar di salah satu bimbel lagi,, arghhh takuuut. Yang aku pelajarin pas kuliah ga masuk buat ngajar. parah ga!! saya cuma jago hitung2 konsepnya jalannya rumusnya nol besar. helloooooh!!!
capek saya nantilah lanjut lagi yaa...